Pria Dhuha

Ada 3 orang Pria yang biasanya datang di waktu yang sama dengan saya di pagi hari di masjid STIKES Muhammadiyah Samarinda.

Sosok yang pertama, seorang Bapak, yang cukup Saya kenal dengan perangainya yang ramah. Usianya barangkali 10 tahun di bawah Abah. Lokasi favoritenya untuk melaksanakan Dhuha, ada di pojok kiri depan shaf pertama. Dengan khusyu’ dan tenang Beliau Shalat dan berdo’a. Sosok ini mengingatkan Saya pada Abah yang tak pernah sehari pun luput untuk mengawali harinya dengan bersedekah melalui shalat sunnah yang bernama Dhuha.

Pria kedua, adalah pria yang tidak begitu Saya kenal. Konon, Saya mengenalnya karena lebih dulu mengenal kekasihnya, yang juga sahabat dekat dari Sahabat dekat Saya. Bingung? hehehe.,, Dia tidak memiliki tempat khusus untuk melaksanakan shalat dhuha, kadang di sisi kanan, kadang juga di sisi kiri, tergantung suasana hati barangkali. Satu catatan, dia shalat tk hanya dua raka’at. Pernah, suatu hari Saya melihat dia shalat hampir dua belas raka’at. Luar biasa. Sosok ini mengingatkan Saya pada kawan lama di S1 dulu, perawakannya hampir sama, karakternya juga hampir sama, tak banyak bicara, santun. Yang berbeda hanya saja kawan Saya dulu tidak berpacaran hingga sekarang.

Pria terakhir yang saya ingin ceritakan, kali ini dia adalah yang termuda. Tak tau tepatnya duduk di semester berapa dia. Tapi cukup tau namanya Saya. Sosok ini yang palik menarik mata saya. Pertam kali saya lihat di masjid kala it, dia begitu santai dalam berpakaina, tapi do’anya begitu khusyu dalam dhuha. Sejenak kembali Saya terbawa pada seorang kawan lama, yang notabene brandal tapi shalatnya ga pernah ketinggalan. Yah, barangkali pengaruh pacarnya juga kali sih yang saling mengingatkan.

Hmm, terlepas dari siapa mereka. Bukanlah urusan saya, Saya hanya berdoa saja semoga masjid selalu makmur dengan do’a di dhuha mereka. Dalam lubuk hati yang terdalam, teriring do’a untuk Abahnda, dan duo Adinda lakiku tercinta, semoga Allah senantiasa memberikan ke”istiqamah”an dalam diri kita semua untuk setidaknya bersedekah dengan dhuha.

Miss u para lelakiku…. Abah, Luthfi, Opiq.

Leave a comment