Percaya dan terus percaya…

imag4194_1.jpg

Taukah Anda gambar apa yang ada di atas sana? Itu sebenarnya editan dari sebuah mangkuk yang berisi Soto Ayam. Sekilas, tidak ada yang spesial bukan? Ya… bagi setiap orang yang selalu mengkonsumsinya setiap hari, bagi penjual yang setiap harinya menyiapkan puluhan bahkan ratusan porsi untuk memuaskan konsumen, dia tak begitu berarti.

Tetapi ia sangat berarti…

Tau kenapa???

Persis pagi hari tadi,

Hari ini tanggal 25 April 2017. Tanggal 25, tanggal cantik yang selalu dinanti oleh keluarga besar Kami di sini untuk menandatangani bukti penerimaan yang berbilang dalam jumlah tertentu sebagai upah cucuran keringat yang telah mengalir satu bulan sebelumnya.

-Amplop besar tanpa nama-

Di dalamnya terdapat beberapa amplop kecil yang bertuliskan pulsa, listrik, PDAM, dan Bonus. Semua amplop ini nyaris kosong, nihil tidak tersisa meski satu rupiah pun di dalamnya. Padahal, konon ia menjadi Dana cadangan saat menunggu tanggal 25 tiba. Uang sangu yang beberapa hari lalu diberikan Ibuku, semua aku serahkan untuk mendaftar sebagai anggota Koperasi. Pelik bukan? Hidup terkadang terasa pahit sampai di titik tersebut.

Tapi Saya selalu percaya kekuatan Yang Maha Kuasa, kekuatan Sang Pemberi Rizki, dan pengatur alam semesta.

Bukankah Janji Allah adalah sesuatu yang pasti?

“Tidak ada makhluk hidup di dunia ini yang tidak dizamin rizqinya bukan?”

Ayam sekalipun, atau bahkan semut yang selalu khawatir menunggu giliran kematiannya karena ukurannya yang terlalu kecil dan bahkan hanya dengan satu tangan pun akan rapuh jika dipukul oleh manusia, mereka pun sudah Allah gariskan gambar Rizqinya.

Di tengah sujud di pagi yang syahdu, dalam sujudnya, ia tunduk, malu, meminta ampun pada Yang Maha Kuasa. Sembari terus memohon, kelapangan rizqi dan pemenuhan janji bahwa rizqi dapat datang dari mana saja, yang tak pernah bisa disangka oleh manusia.

-Pukul 11.00 WITA- Saat percakapan itu terjadi.

“Ibu, maaf, ini ada beberapa hal yang ingin Saya koreksi terkait Naskah MoU yang Ibu kirim ulang, pertama, bla bla la., kedua, bla bla bla,

Pesan selanjutnya berbunyi “Mba, bisa tolong ke kantor? sekalian ikut pengajian Isra’ Mi’raj ya,? Setelah itu baru kita bicarakan?”

“Baik Ibu….”, Sahutku saat itu.

Masjid kecil yang terletak di antara pepohonan rindang di Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kaltim, kala itu penuh sesak. Rupanya, hampir seluruh karyawan yang beragama Islam hadir dalam pengajian yang kala itu membahas peristiwa kemarin yang terjadi di ribuan tahun sebelumnya pada Nabi Muhammad, Isra’ Mi’raj. Satu peristiwa yang menjadi asal muasal sebab musabbab diwajibkannya ummat Muslim menunaikan 5 kewajiban hariannya sebagai bukti cinta dan patuh pada Sang Penguasa Jagat Raya.

-Di sebelah kanan sisi masjid, telah tersusun, beberapa mangkok yang berisi nasi/lontong, mihun, irisan tipis ayam, dan bawang goreng, yang siap menjadi lengkap jika dituangkan kuah soto di dalamnya. Enak bukan?-

Bayangkan, posisi Anda menjadi seseorang yang tengah ragu, apakah pasti, kita siang ini, atau malam ini, atau mungkin besok pagi, besok siang, hari berikutnya, waktu makan berikutnya, memiliki makanan yang cukup untuk kita makan di saat tidak ada lagi sepeser pun di kantong yang tersisa. Dan, Allah datang dengan pasti memberi jawaban. Seakan dengan lembut menyampaikan….

“Ini lah rizqi tak terduga yang kau nanti…..”

Maka, semangkuk soto ayam ini kemudian tersulap bak sepanci besar soto yang kemudan mampu menutup rasa lapar di siang hari dengan terik matahari yang menyengat bahkan membakar kulit, yang nantinya mampu mengurangi rasa lapar jua di malam hari.

Alhamdulillah., Cukup. Bukankah Allah sesuai dengan prasangka hambaNya?

Maka percayalah kawan…

Ini bukan hanya sekali dalam seumur hidup, Allah menunjukkan rasa kasih sayang yang Ia berikan. Ada banyak cinta yang terbingkis dalam hadiah cantik yang selalu diberi dalam keadaan tepat, waktu yang tepat, di tempat yang tepat, bersama orang yang tepat. Maka, seperti itulah, kita juga percaya, bahwa Dia, yang sedang ditunggu, akan datang di saat yang tepat, dalam kondisi yang tepat, di tempat yang tepat, untuk bersama-sama menuju tujuan yang tepat. Aamiin…

Samarinda, Stikes Muhammadiyah Samarinda, 25 April 2017

Leave a comment